Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 26 Desember 2011

DUKA PAGAR MAKAN TANAMAN

Belum terlepas di ingatan kita korban yang tewas di lapangan misi Jayapura pada kasus pembubaran paksa Peserta Kongres Rakyat Papua III (KRP III) yang tentu terjadi di wilayah paling timur Negeri ini, lalu pandangan kita di arahkan kepada wilayah paling barat di Ngeri kita dengan munculnya kasus Mesuji yang cukup mencenggangkan dan sepertinya tidak akan lengkap kalau wilayah di negeri tengah di negeri kita tidak mndapat bagian. dan muncullah kasus yang sangat menghebohkan yaitu kasus pelabuhan Bima...

Mungkin pada kesempatan ini saya samapaikan selamat kepada kaum teroris yang begitu menghargai hari Raya Natal sehingga kekuatiran kita tentang kasus bom pada malam Natal tidak terjadi tentu kita juga sampaikan selamat kepada pihak Kepolisian dan Masyarakat yang membantu untuk hal ini...

Tetapi kasus yang terjadi pada wilayah tengah ini merupakan rentetan kasus yang melbatkan nama kepolisian yang hampir merata di negeri ini dari kasus ini analisa awamnya adalah pihak kepolisian di jadikan sebagai "pemadaman kebakaran/kambing hitam"! pelanggaran HAM yang berat di Papua sehingga dengan rentetan kasus Papua,Mesuji dan Bima dapat menunjukkan ke Dunia luar bahwa pelanggaran HAM yang itu hal yang biasa di Indonesia dan tidak serta merta hanya kepada orang Papua saja. 

Tetapi dari rentetan kasus ini terlepas dari entah skenario atau tidak beberapa komponen yang menjadi bagian dari  rentetan kasus seperti ini adalah 
  1. Negara (Pemerintah Presiden,Gubernur, Bupati dll)
  2. Pemilik Modal
  3. Aparat (Polisi)
  4. Masyarakat(Pemilik Ulayat)
Dari ke empat komponen diatas maka yang sering berperang dan kita menyaksikan langsung adalah komponen 3 (tiga) dan 4 (empat) padahal dalam konteks investasi,lingkungan dan tujuan negara mereka tidak ada hubungan "perang"
justru yang tepat ber"perang" adalah komponen 2 (dua ) dan 4 (empat ) dalam konteks yang tersebut diatas,komponen nomor satu merupakan wasit yang menciptakan iklim yang baik secara terbuka dan trasparan kepada kedua belah pihak sedangkan komponen yang 3 (tiga) sebagai pengawas yang mengawasi kesepakatan yang di buat oleh pihak 2(dua) dan 4 (empat) yang disaksikan oleh komponen nomor 1(satu) pada semua tingkatan..

Jika hal diatas tidak dilakukan dengan benar maka istilah dalam sistem kenegaraan kira Rakyat ibarat tanaman dan aparat sebagai pagar akan terjadi insiden "pagar makan tanaman"!.

KORBAN RAKYAT SIPIL BIMA

Kenapa demikian karena Negara secara terstruktur sudah kesepakatan dengan pihak pemilik modal yang tidak melibatkan Masyarakat secara terstruktur pula maka mereka sebagai penulis dan sutra dara di belakang layar dan ketika Masyarakat merasa di rugikan akan hal itu maka dia akan melakukan hal-hal yang ekstrim (menduduki fasilitas umum,merusak / membakar fasilitas umum , memalang fasilitas umum) dengan tujuan agar mereka mendapat perhatian dari penulis serta sutradara agar tampil untuk mempertanggung jawabkan tetapi justru yang di dorong adalah pengayom Masyarakat (Kepolisisan) yang bergerak atas dasar kepentingan umum, hukum dan dll maka nyawa pun tidak dapat dielakkan lagi karena jelas masyarakat Indonesia masih sering mengekplorasi kemarahan dengan membawah alat- alat kuno yang pada jaman perjuangan mereka waktu hanya parang,bambu dll sedangkan kepololisian kita sudah lengkap dengan peralatan tempur yang jelas perbedaanya seperti semut dan gajah.

personil aparat keamanan (Brimob)  dengan perlengkapan tempur paling canggih

Masyarakat Indonesia dulu dan sekarang alat perang tidak bedah parang dan bambu


Jadi yang jelas Pemilik modal tidak salah..karena merupakan bagian dari kemajuan pembangunan bangsa, Aparat pun selalu menjalankan sesuatu yang memang bersifat tekanan dari atas dll sedangkan rakyat wajar segala sesuatu harus jelas karena merekalah negeri ini dibangun sebagai suatu Negara, maka pihak negara yang harus paling bertanggung jawab karena regulasi tentang perijinan yang hanya diatas meja dan tertutpu pasti demi kepentingan pribadi mulai dari Presiden, Menteri - Menterinnya yang mempunyai karakter kosupsi pastilah akan  terjadi insiden pagar makan tanaman,
>ir<
 

Jumat, 23 Desember 2011

bedakah Papua diantara mesuji dan pulau padang

Semenjak pulau Papua berintegrasi kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah tersebut tak pernah diam dari segala macam persoalan yang bersumber dari kemauan Negara untuk bersatu bersama di dalam NKRI hal ini tidak sebanding dengan pengembangan SDM Papua dalam mengangkat citra dan martabat Masyarakat dalam membangun kesepahan sebagai sesama  dalam konteks sebangsa dan se_tanah air
sepertinya Papua secara vulgar menyatakan ketidak puasan itu diakibatkan karena ada perbedaan yang sangat signifikan baik dari sisi kebijakan kultur dan budaya dan klu hal ini tidak disikapi segera oleh pemangku kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia maka ini boleh disebut bom waktu yang sewaktu_waktu akan meledak.
dari judul bedakah Papua diantara Mesuji dan pulau Padang ada beberapa hal
  • Kongkalingkong pemerintah dan pengusaha dalam pengelolaan hak ulayat sama dengan jaman penjajahan (VOC)
  • Penguasaan Tanah dan air dan SDA nya oleh Negara untuk kesehjateraan rakyat sesuai amanat UUD 1945 hanya selogan belaka.
  • Pembantaian terhadap Rakyat karena tuntutan menjadi hal yang biasa di NKRI
  • Pemerintah lupa maksud mendirikan sebuah Negara adalah untuk kepentingan Rakyat yang di pimpinnya.

kongkalingkong pemerintah dan pengusaha dalam pengelolaan hak ulayat sama dengan jaman penjajahan (VOC) pada jaman penjajahan perusahan melakukan pendekatan dengan Masyarakat dengan cara paksa bahkan rakyat pun dipaksa bekerja namun pada jaman sekarang pendekatan itu jauh berbeda namun lebih menyedikan freeport misalnya wilayah yang di keruk dan diambil sda nya merupakan hak ulayat dari Masyarakat dan kontrak kerja tidak pernah melibatkan sedikitpun rakyat disitu dengan tulus untuk dapat mendengar bahkan mengetahui rancangan yang di buat tetapi jika setelah Masyarakat sadar dan tahu maka yang terjadi adalah kamuflase dengan memberikan perhatian yang sebenarnya tidak menjadi subtansi dari nilai luhur pemilikan atas tanah yang dimaksud. jika saat ini rakyat di mesuji dan pulau padang menuntut maka tentu harus menjadi perhatian seluruh bangsa ini bahwa Masyarakat Papua menuntut dari dulu karena mereka sudah sadar akan ketidak nyamanan ini sehingga jika Papua bersuara jangan bersumpah dan bersama pemerintah mengutuk habis - habisan padahal kita sebenarnya di tanggani oleh Pemerintah kita tidak jauh berbeda dengan Jaman penjajahan dulu model pendekatan kamuflase perhatian jaman sekarang lebih menyakitkan dari kerja paksa (rodi ) dulu.
Penguasaan Tanah dan air dan SDA nya oleh Negara untuk kesehjateraan rakyat sesuai amanat UUD 1945 hanya selogan belaka.hal ini menjadi sesuatu yang sangat riskan dikala perusahaan yang ternama mulai dari pengelolaan sda dari dalam perut bumi hingga permukaan lalut dan darat sudah tidak terhitung lagi di Ngera Kesatuan Republik Indonesia tetapi konteks yang dimanatkan sesuai landasan Negara malah tidak tersentuh sedikitpun malah yang terjadi banyak fenomena sosial yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NKRI persoalanya hanya kesehjateraan.hal yang ironis membuat itu terjadi karena model perijinan kita justru menguntungkan pemberi ijin kompensasi yang diberikan justru menjadi piramida terbalik dimana masyarakat yang secara langsung merasakan dampak investasi justru nol tetapi mulai dari pemimpin terndah hingga pucuk yang merasakan baik ijin hingga bagi hasil dari kasus Papua Mesuji dan Pulau Padang semua hal berkaitan dengan menteri kehutanan yang merupakan pembantu resmi dari Presiden seaindainya dibalik maka niscaya pemerataan kesehjateraan akan di wujudkan.

Pembantaian terhadap Rakyat karena tuntutan menjadi hal yang biasa di NKRI rakyat marah dan emosi pasti bukan karena sebab karena memang kondisi diatas tidak sejalan dengan amanat UUD 1945 dan yang terpenting Rakyat tidak boleh dibantai atas nama kepentingan Negara.ketika Papua bersuara dan terjadi penghilangan nyawa ini yang perlu menjadi pertanyaan bahwa Papua berada di NKRI sama dengan NKRI Berinvestasi di tanah ulayat Papua maka segala hal harus dari hati ke hati.ironis ketika mesuji terjadi pembantaian maka seluruh kamera menyorotinya dimana mesuji sama persoalannya yaitu pencaplokan tanah atas nama ijin Negara rakyat di buat kalang kabut bahwa tidak ada administrasi tentang hak atas tanah disatu sisi ketika rakyat pulau padang hampir mati karena menahan lapar akibat aksi menjahit mulut karena tidak ada jalan untuk mencari perhatian tetapi selama 4(hari) menjadi tontonan yang biasa di negeri ini.
Pemerintah lupa maksud mendirikan sebuah Negara adalah untuk kepentingan Rakyat yang di pimpinnya.hal yang terpenting skg adalah Pemerintah mestinya sadar bahwa ibarat sebuah rumah maka kesehjateraan dari anggota keluarga menjadi prioritas kepala keluarga (Presiden ) harus arif dan bijaksana bahwa rakyat merupakan hal yang utama bukan menjadi simbol dan slogan dalam mengkases kepentingan kekuasaan dan kepentingan dinasty golongan dan kelompok seluruh kekayaan yang ada di wilayah kita merupakan aset halaman rumah kita sehingga siapapun yang membantu untuk mengelolannya anggota keluarga (Masyarakat ) merupakan penikmat yang utama bukan menjadi penonton ..


Teluk Yotefa jayapura di potret dari pondok  kelapa muda oleh >ir<
Tuhan menganugerahkan kepada kita mata yang dapat memandang jauh sejauh mata memandang terbentang gunung - gunung dan samudara tetapi Tuhan memberikan kepada kita keterbatasan langka demi langka untuk mengapai semua itu karena kita mempunyai egoisme yang yang di topang dengan kedudukan dan materi sehinga langka demi langka kita perlu dibatasi bahwa di depan...disamping...dibelakang kita masih ada sesama kita yang sama dengan kita yang di bentuk serupa dengan Sang Pencipta...maka diberikanlah pandangan yang jauh untuk jauh memandang ke depan bahwa masih adalagi mereka yang akan lahir dan lahir untuk menikmati karya keagungan Tuhan yang harus sama nikmatnya seperti yang kita nikamti saat ini.
>ir<

Kamis, 22 Desember 2011

MERAJUT JARING KUSUT ALUMNI USTJ

mungkin kalimat pada porting ini sedikit membuat kita bertanya ada apa sebenarnya pada alumni USTJ, yang terjadi sebenarnya bahwa sejak USTJ melakukan wisuda pada akhir tahun 1990 an tercatat jumlah Alumni USTJ yang terserap di dunia kerja tidak terhitung lagi dan ikut mempunyai andil dalam perkembangan pembanguna Provinsi  Papua yang saat ini menjadi 2 ( dua ) propinsi setelah dikeluarkanya Inpres tahun 2001 prospek Alumni USTJ baik di sektor Pemerintah maupun swasta sangat maju dengan pesat dan disitulah nama USTJ terbawa dan sejajar dengan perguruan tinggi yang maju bahkan terkenal sebagai Perguruan Tinngi Swasta terbesar di kawasana timur Indonesia.
dari gambaran tersebut dapat di simpulkan bahwa Alumni USTJ sudah berkembang pada dunia kerja sudah tidak bisa di sangsikan lagi.
namun yang menjadi benng kusut ini adalah :
  • Belum maksimalnya wadah Ikatan Alumni USTJ sebagai wadah informasi dan komunikasi antara sesama dalam dunia kerja dalam penyerapan bidang kerj bagi yang belum mempunyai kesempatan.
  • Data alumni USTJ dalam dunia kerja tentu di kelola dengan profesional dan bekerja sama dengan wadah khusus yang berada di Lembaga Perguruan Tinggi
  • Langka nyata dalam membangun suatu mata rantai hubungan timbal balik antara perkembangan Mahasiswa Aktif kuliah dalam pengembangan Iptek perlu disadari pengaruhnya dalam karier Alumni pada dunia kerja.
dari ketiga hal diatas yang saling berhungna antara yang satu dengan yang lain disitulah dapat di simpulkan adanya "jaring kusut" tersebut
maka perlu adanya langka strategis dalam merajut jaring kusut tersbut maka salah satu langka yang akan dimbail adalah
  • mempertemukan Alumni USTJ pada waktu tertentu dalam skop dan taraf yang berkala Nasional
  • perwakilan yang diharapkan hadir adalah khsusus Papua dan Papua barat tentu mewakili Kota dan Kabupaten
  • perwakilan dari luar Papua mewakili pulau yaitu Maluku,Sulawesih,Kalimantan , Jawa , Sumatra, Bali dan sekitarnya
maksud dari ketiga hal diatas adalah untuk mendapatkan Representase perwakilan Alumni USTJ pada semua daerah dalam menetukan arah dan kebijakan organsisasi Alumni USTJ kedepan dalam menjawab jaring kusut yang selama ini belum di rajut.
tentunya dalam waktu dekat Wakil Rektor biadang kemahasiswaan bersama BEM PT dan Organisasi kemahasissiwaan lainya di lingkungan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura akan membicarakan itu sebagai langka persipan untuk menjawab ketiga hal diatas dalam bentuk teknik informasi dan promosi serta pembiayaan dalam menyukseskan kegiatan di maksud.
semoga posting ini bermanfaat dan memberikan inspirasi kepada kita sekalian yang mencintai Almamater USTJ.........Bravo Alumni dan Mahasiswa USTJ.....

>ir<

Rabu, 21 Desember 2011

>IR< INSTITUT: Makna Pohon Natal

>IR< INSTITUT: Makna Pohon Natal: Perayaan natal selalu di warnai dengan pernak - pernik yang tentunya sangat bervariasi dan sangat indah untuk di pandang baik lilin yang me...

Makna Pohon Natal

Perayaan natal selalu di warnai dengan pernak - pernik yang tentunya sangat bervariasi dan sangat indah untuk di pandang baik lilin yang menyala...dan bola - bola serta lonceng natal yang dibentuk sangat indah...

namun yang menarik adalah semua itu akan di hiasi pada sebuah pohon yang melebar dari bawah dan meruncing pada ujung atasnya...
pohon natal tentunya lahir tidak begitu saja menjadi simbol kelahiran sang juru selamat yaitu sang mesias yang di beri nama Yesus Kristus...

bahwa inspirasi para leluhur yang menjadikan pohon natal sebagai tanda dari perayaan natal mengisyaratkan sebuah pohon melambangkan sebuah pengharapan akan kehidupan bahwa memaknai kelahiran sang juruselamat membuat kita mengitropeksi diri bahwa bagaimana langka saya kemarin dan hari ini sebab disana ada kehidupan abadi yang dikatakan oleh sang juru selamat bahwa "barang siapa tidak datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku"


sebuah pohon untuk tumbuh dia tidak mendapatkan tempat yang bersih atau setidaknya di tanam diatas gundukan emas atau perak tetapi dia tumbuh di tempat terhina yaitu tanah yang dalam standar kesehatan manusia merupakan tempat yang "kotor" penuh dengan kuman namun melalui itu sebuah pohon dapat mengambil makanan melalui akarnya dan membawanya melalui batang, dahan dan ranting selanjutnya diasimilasi oleh daun menjadi proses prtumbauhan itu sendiri dan yang terakhir adalah berbungga dan berbuah dan tentu menjadi sesuatu dalam bentuk buah yang kita nikmati tampah pernah berpikir bahwa proses sebelumnya di mulai dari tempat palin terhina......

dari sini kita bisa berpikir bahwa sunguh besar kasih dan karya Bapa di surga yang merelakan Anaknya lahir melalui anak dara Maria dan terlahir di tempat yang paling hina tetapi melalui Anaknya itu yang melalui proses selama 30 tahun telah menghasilkan buah - buah roh menjadi penuntun bagi kita umat manusia sampai saat ini sehingga makna sebuah pohon natal akan selalu mengingatkan kita bahwa kasih Allah kepada kita senantiasa tidak akan pudar bagi kita manusia dan dia mengankat kita melalui proses yang sangat terndah menurut standar kemanusiaan kita.........
semoga Natal membawa keadamaian bagi kita umat manusia.
Sang Juru selamat yang adalah sang Natal senantiasa memberkati dan melindungi kita ....Amin!

Senin, 19 Desember 2011

Perguruan Tinggi

Pengertian 
 
Sebuah perguruan tinggi (Latin: collegium) adalah lembaga pendidikan atau bagian konstituen dari sebuah institusi pendidikan. Penggunaan bervariasi dalam-negara berbahasa Inggris. Sebuah perguruan tinggi sebagai lembaga-pemberian gelar pendidikan berdasarkan keilmuan dan penalaran,
Tugas Perguruan Tinggi yaitumembentuk manusisa susila dan demokrat yang:
  • Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat 
  • Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan 
  • Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat
bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu :
  • memiliki sense of crisis, dan 
  • selalu mengembangkan dirinya.
Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu
peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.

Insan akademis harus selalu mengembangkan dirinya 
sehingga mereka bisa menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Dalam hal insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.

mahasiswa

Senin, 05 Desember 2011

ADA APA DENGAN MU PAPUA (A2DM PAPUA)

Papua sebenarnya ada apa denganmu.....
didalam kandunganmu kau melahirkan emas dan tembaga...tetapi tatkala emas dan tembaga lahir menghilang menguap entah kemana...bundaku  yang berwujudkan burung surga tak henti - hentinya memangil di tengah keheningan malam dan tak parau-paraunya memangilmu di tengah kebisingan siang hari....
kami tahu bahwa engkau mengandung emas dan tembaga tetapi kami tak mampu dan mengetahui dikala itu,cara engkau melahirkan...tiba saatnya perawat dokter dan lain - lain membantumu melahirkan namun kami tidak pernah mengasuh dan membesarkan anakmu emas dan tembaga tetapi telah pergi entah kemana....
kami menangis merindukan kembalinya saudara kami dalam wujud yang angun karena engkau sudah tidak mungkin mengandung seribu tahun lagi.....dikala kami mengaharapkan kembalinya saudara dalam wujud yang anggun dan damai kami tak bisa berbuat apa-apa....
engkau adalah sekian dari beberapa yang ada didalam dekapan ibu yang di sebut pertiwi didalam dekapan itu kami tak berati apa-apa..kami belum merasakan sentuhan dari anakmu yang dirawat oleh ibu pertiwi...
kami merontah...kami bersungut....kami marah ....kami emosi.....kami benci...tetapi kami pendam didalam hati....karena kami menjunjung kasih dan damai....
pertiwi yang baik...dan angun....kami merontah bukan mengharapkan....sentuhan laras panjang....
kami bersungut bukan merindukan kecurigaan.....
kami marah bukan karena kami bedah dengan saudara/i kami yang lain.....
kami emosi bukan mengharapkan kebijakn instan...... 
kami benci karena jijik melihat darah yang mengalir...... 
kami tidak mau melihat adik - adik kami yang tidak berdosa mengemban amanah yang tak bertanggung jawab karena pertiwi mati sia - sia di tanah leluhur ini meninggalkan sanak saudara mereka.....
kami lelah melihat orang tua kakak adik pergi untuk selamnya karena merindukan sentuhan saudara kami  yang kau lahirkan tak pernah kunjung tiba..
ibu pertiwi belum bosanka engkau memandang jeritan dan tangisan dan ketidak berdayaan anak - anak di negerimu dari sabang sampai merauke....mengapa tak pernah memahami isi hati anak perempuan angkat mu papua...dia sudah tidak sanggup .melihat anak - anak dari seberang dan anank - anak negeri saling mencurigai saling berkelahi dan saling meniadakan dan tak pernah tahu siapa yang bertanggung jawab...
sudah saatnya ini semua bunda yang elok dan papuaku yang malang dapat  saling bicara terbuka dan saling mengakui  dari hati ke hati.....
dijagad raya ini kita satu pijakan yaitu bumi tak ada yang berpisah lalu menjadi alien di planet lain....kita bersama belajar untuk membedah selogan nkri
  • negara.........kesepakatan bersama untuk membentuk negara tampa intimidasi dan arogansi
  • kesatuan.......bersama menikmati tujuan kesepakatan dalam membentuk negara yaitu mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia 
  • republik......persamaan politik dan demokrasi dalam menciptakan kesatuan 
  • indonesia.....konteks lahirnya nama indonesia
dari bedah sedrhana ini maka sudah tentu akan ada solusi dan akar persoalan yang terjadi sehingga di era milenium ini baik bunda pertiwi dan bunda papua duduk bersama dan bicara siapa tau dari bicara itu akan mewujudkan suatu lembaran baru yang mana saatnya.... 
kita bicara kembali soal kesepakatan negara kenapa mesti ragu.....
klu kita bicara kesatuan kenapa mesti kaku.....
kalau kita bicara republik tidak boleh munafik...... 
dan bicara indonesia mari kita bicara jujur..........

semoga Tuhan memberkati kita dalam klaim kita masing - masing  dan memberi memberi hikmat kepada yang mereka yang mengakui keiklafan atas klaim yang tidak berpijak diatas kejujuran.....

>ir<

19 januari 2004 menjadi hari yang indah
ISLIN
TUHAN LINDUNGI PERJALANAN KAMI SELALU



Jumat, 02 Desember 2011

maker love to one heart











my sweet heart





Topik lainnya

Bahan Ajar Geologi Teknik Part XI

 Program Study Geologi Teknik  Universitas Sains dan Teknologi Jayapura dosen : Isak HA Rumbarar Pada pertemuan ini, kita akan membahas topi...

Postingan Populer